Pembelajaran Keterampilan Proses adalah
wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial
dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya
telah ada dalam diri pelajar.
Pembelajaran
dengan pendekatan keterampilan proses cocok untuk pembelajaran IPA atau
Sains. Keterampilan dasar yang dapat dilatihkan dalam Pembelajaran
Keterampilan Proses antara lain keterampilan untuk melakukan :
1. Pengamatan (observasi)
Manusia mengamati objek-objek dan fenomena
alam dengan panca indra, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman
dan perasa atau pengecap. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling
dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta untuk mengembangkan
keterampilan2 proses yang lain.
Mengamati memiliki dua sifat utama yakni
sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Mengamati bersifat kualitatif, dalam
pelaksanaannya hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi,
sedangkan mengamati bersifat kuantitatif, dalam pelaksanaannya selain
menggunakan panca indera juga menggunakan peralatan lain yang memberikan
informasi khusus dan tepat.
2.
Penggunaan
hubungan ruang/waktu
3.
Klasifikasi
atau memilah
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses
untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat2 khususnya, sehingga
didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa, contohnya
mengklasifikasikan makhluk hidup selain manusia menjadi 2 kelompok: binatang
dan tumbuhan, mengklasifikasikan binatang menjadi binatang beranak dan
bertelur, mengklasifikasikan cat
berdasarkan warna dan kegiatan lain sejenisnya.
4.
Penggunaan
bilangan dan kode-kode teknis
5.
Pengukuran
(luas, berat, isi)
Pengembangan yang baik terhadap ketrampilan
– ketrampilan mengukur merupakan hal yang terpenting dalam membina observasi
kuantitatif, mengklasifikasikan dan membandingkan segala sesuatu di sekeliling
kita, serta mengkomunikasikan secara tepat dan efektif kepada yang lain.
Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Grafik, bagan, peta,
lambing-lambang, diagram, persamaan matematik, dan demonstrasi visual sama
baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan, semuanya adalah
cara-cara komunikasi yang sering kali digunakan dalam ilmu pngetahuan.
Komunikasi efektif yang jelas, tepat, dan tidak samar – samar menggunakan ketrampilan
– ketrampilan yang perlu dalam komunikasi, hendaknya dilatih dan dikembangkan
pada diri siswa. Hal ini didasarkian pada kenyataan bahwa semua orang mempunyai
kebutuhan untuk mengemukakakan ide, perasaan, dan kebutuhan lain pada diri
kita. Manusia mulai belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi merupakan
dasar untuk memecahkan masalah. Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam
bentuk suara, visual, atau suara visual.
7.
Prediksi
Suatu prediksi merupakan suatu ramalan
dari apa yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Untuk dapat membuat prediksi
yang dapat dipercaya tentang objek dan peristiwa maka dapat dilakukan dengan
memperhitungkan penentuan secara tepat perilaku terhadap lingkungan.
Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang
segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan pikiran pada
pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta konsep dan prinsip
dalam ilmu pengetahuan.
8.
Penyimpulan
Menyimpulkan dapat diartikan sebagi suatu
ketrampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui
9.
Inferensi
Keterampilan proses dapat bersifat
terpadu.
10. Mengenali variable
Variabel dapat diartikan sebagai konsep
yang mempunyai variasi nilai atau konsep yang diberi lebih dari satu nilai
(Sanggarimbun, 1986 : 20 & 25). Sedangkan menurut (Funk, 1985:88) “…
Something that can vary or change in a situation”. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai atau segala
sesuatu yang dapat berubah/berganti dalam satu situasi.
Ada
dua macam variable yang perlu dikenal yakni variable termanipulasi (manipulated
variabel) dan variabel terikat. Pengenalan terhadap 2 variabel ini berguna
untuk merumuskan hipotesis penelitian.Variabel termanipulasi(manipulated
variabel) “,,, is deliberately changed in a situation” (Funk, 1985:89).
Sedangkan menurut Surakhmad (1979:63) menyebutkan bahwa variabel bebas adalah
variabel yang diselidiki pengaruhnya. Jadi variabel termanipulasi atau variabel
bebas merupakan variabel yang dengan sengaja diubah-ubah dalam suatu situasi
dan diselidiki pengaruhnya.
Variabel
lain yang perlu kita ketahui adalah variabel hasil. Menurut (Funk, 1985:92) “…
the variabel that may change as a result of the manipulation”. Variabel hasil
ini juga dapat disebut sebagai variabel terikat, yakni variabel yang diramalkan
akan timbul dalam hubungan yang fungsional.
11. Membuat tabel data
Fungsi
dari membuat tabel data yakni untuk menyajikan data dari hasil pengumpulan data
yang telah diteiti. Ketrampilan dalam membuat tabel data diantaranya adalah
membuat tabel frekuensi, melidi data, dan membuat tabel silang.
12. Membuat grafik
Ketrampilan membuat grafik adalah kemampuan
mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar
dengan variabel termanipulasi selalu pada sumbu datar dan variabel hasil selalu
ditulis sepanjang sumbu vertikal. Ketrampilan – ketrampilan membuat grafik
diantaranya adalah membaca data dalam tabel, membuat grafik garis, membuat
grafik balok, dan membuat grafik bidang lain.
Dalam pembelajaran ini keterampilan
untuk melakukan observasi, prediksi dan inferensi merupakan suatu proses
yang utuh yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam satu pembelajaran
dengan topik/objek tertentu, misalnya:
a.
observasi (pengamatan)
dilakukan untuk mendeskripsikan obyek secara detail;
b.
pengamatan dapat secara
kualitatif atau kuantitatif;
c.
prediksi, kegiatan
menduga kejadian yang akan datang berdasarkan data yang diperoleh atau
yang sudah ada;
d.
prediksi didasarkan
pada hasil observasi dan inferensi yang selanjutnya inferensi dibuat
berdasarkan fakta hasil observasi.
Dalam pembelajaran
ini seseorang dapat menginferensikan dengan baik bila dia dapat membedakan
antara observasi, inferensi dan prediksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar