Selasa, 11 Desember 2012

Pembelajaran keterampilan Proses



Pembelajaran Keterampilan Proses adalah wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri pelajar.
            Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses cocok untuk pembelajaran IPA atau Sains. Keterampilan dasar yang dapat dilatihkan dalam Pembelajaran Keterampilan Proses antara lain keterampilan untuk melakukan :
1.      Pengamatan (observasi)
     Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan panca indra, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasa atau pengecap. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta untuk mengembangkan keterampilan2 proses yang lain.
     Mengamati memiliki dua sifat utama yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Mengamati bersifat kualitatif, dalam pelaksanaannya hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi, sedangkan mengamati bersifat kuantitatif, dalam pelaksanaannya selain menggunakan panca indera juga menggunakan peralatan lain yang memberikan informasi khusus dan tepat.
2.      Penggunaan hubungan ruang/waktu
3.      Klasifikasi atau memilah
     Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat2 khususnya, sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa, contohnya mengklasifikasikan makhluk hidup selain manusia menjadi 2 kelompok: binatang dan tumbuhan, mengklasifikasikan binatang menjadi binatang beranak dan bertelur,  mengklasifikasikan cat berdasarkan warna dan kegiatan lain sejenisnya.
4.      Penggunaan bilangan dan kode-kode teknis
5.      Pengukuran (luas, berat, isi)
     Pengembangan yang baik terhadap ketrampilan – ketrampilan mengukur merupakan hal yang terpenting dalam membina observasi kuantitatif, mengklasifikasikan dan membandingkan segala sesuatu di sekeliling kita, serta mengkomunikasikan secara tepat dan efektif kepada yang lain. Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
6.      Komunikasi
     Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Grafik, bagan, peta, lambing-lambang, diagram, persamaan matematik, dan demonstrasi visual sama baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan, semuanya adalah cara-cara komunikasi yang sering kali digunakan dalam ilmu pngetahuan. Komunikasi efektif yang jelas, tepat, dan tidak samar – samar menggunakan ketrampilan – ketrampilan yang perlu dalam komunikasi, hendaknya dilatih dan dikembangkan pada diri siswa. Hal ini didasarkian pada kenyataan bahwa semua orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakakan ide, perasaan, dan kebutuhan lain pada diri kita. Manusia mulai belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi merupakan dasar untuk memecahkan masalah. Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara visual.
7.      Prediksi
Suatu prediksi merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Untuk dapat membuat prediksi yang dapat dipercaya tentang objek dan peristiwa maka dapat dilakukan dengan memperhitungkan penentuan secara tepat perilaku terhadap lingkungan. Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan pikiran pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta konsep dan prinsip dalam ilmu pengetahuan.
8.      Penyimpulan
     Menyimpulkan dapat diartikan sebagi suatu ketrampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui
9.      Inferensi
Keterampilan proses dapat bersifat terpadu.
10.  Mengenali variable
     Variabel dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai atau konsep yang diberi lebih dari satu nilai (Sanggarimbun, 1986 : 20 & 25). Sedangkan menurut (Funk, 1985:88) “… Something that can vary or change in a situation”. Jadi dapat kita simpulkan bahwa variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai atau segala sesuatu yang dapat berubah/berganti dalam satu situasi.
Ada dua macam variable yang perlu dikenal yakni variable termanipulasi (manipulated variabel) dan variabel terikat. Pengenalan terhadap 2 variabel ini berguna untuk merumuskan hipotesis penelitian.Variabel termanipulasi(manipulated variabel) “,,, is deliberately changed in a situation” (Funk, 1985:89). Sedangkan menurut Surakhmad (1979:63) menyebutkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya. Jadi variabel termanipulasi atau variabel bebas merupakan variabel yang dengan sengaja diubah-ubah dalam suatu situasi dan diselidiki pengaruhnya.
Variabel lain yang perlu kita ketahui adalah variabel hasil. Menurut (Funk, 1985:92) “… the variabel that may change as a result of the manipulation”. Variabel hasil ini juga dapat disebut sebagai variabel terikat, yakni variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional.
11.  Membuat tabel data
          Fungsi dari membuat tabel data yakni untuk menyajikan data dari hasil pengumpulan data yang telah diteiti. Ketrampilan dalam membuat tabel data diantaranya adalah membuat tabel frekuensi, melidi data, dan membuat tabel silang.
12.  Membuat grafik
     Ketrampilan membuat grafik adalah kemampuan mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar dengan variabel termanipulasi selalu pada sumbu datar dan variabel hasil selalu ditulis sepanjang sumbu vertikal. Ketrampilan – ketrampilan membuat grafik diantaranya adalah membaca data dalam tabel, membuat grafik garis, membuat grafik balok, dan membuat grafik bidang lain.
 
Dalam pembelajaran ini keterampilan untuk melakukan observasi, prediksi dan inferensi merupakan suatu proses yang utuh yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam satu pembelajaran dengan topik/objek tertentu, misalnya:
a.         observasi (pengamatan) dilakukan untuk mendeskripsikan obyek secara detail;
b.        pengamatan dapat secara kualitatif atau kuantitatif;
c.         prediksi, kegiatan menduga kejadian yang akan datang berdasarkan data yang diperoleh atau yang sudah ada;
d.        prediksi didasarkan pada hasil observasi dan inferensi yang selanjutnya inferensi dibuat berdasarkan fakta hasil observasi.
Dalam pembelajaran ini seseorang dapat menginferensikan dengan baik bila dia dapat membedakan antara observasi, inferensi dan prediksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar