Elemen aktif
adalah elemen yang menghasilkan energi, pada mata kuliah Rangkaian
Listrik yang
akan dibahas pada elemen aktif adalah sumber tegangan dan sumber arus.
Pada pembahasan
selanjutnya kita akan membicarakan semua yang berkaitan dengan
elemen atau
komponen ideal. Yang dimaksud dengan kondisi ideal disini adalah bahwa
sesuatunya
berdasarkan dari sifat karakteristik dari elemen atau komponen tersebut dan
tidak
terpengaruh oleh lingkungan luar. Jadi untuk elemen listrik seperti sumber
tegangan, sumber
arus, kompone R, L, dan C pada mata kuliah ini diasumsikan
semuanya dalam
kondisi ideal.
1. Sumber
Tegangan (Voltage Source)
Sumber tegangan
ideal adalah suatu sumber yang menghasilkan tegangan yang
tetap, tidak
tergantung pada arus yang mengalir pada sumber tersebut, meskipun
tegangan
tersebut merupakan fungsi dari t.
Sifat lain :
Mempunyai nilai
resistansi dalam Rd = 0 (sumber tegangan ideal)
a. Sumber
Tegangan Bebas/ Independent Voltage Source
Sumber yang
menghasilkan tegangan tetap tetapi mempunyai sifat khusus
yaitu harga
tegangannya tidak bergantung pada harga tegangan atau arus
lainnya, artinya
nilai tersebut berasal dari sumbet tegangan dia sendiri.
Simbol :
b. Sumber
Tegangan Tidak Bebas/ Dependent Voltage Source
Mempunyai sifat
khusus yaitu harga tegangan bergantung pada harga
tegangan atau
arus lainnya.
Simbol
:
Sumber arus
ideal adalah sumber yang menghasilkan arus yang tetap, tidak
bergantung pada
tegangan dari sumber arus tersebut.
Sifat lain :
Mempunyai nilai
resistansi dalam Rd = ∞ (sumber
arus ideal)
a. Sumber Arus
Bebas/ Independent Current Source
Mempunyai sifat
khusus yaitu harga arus tidak bergantung pada harga
tegangan atau
arus lainnya.
Simbol :
b. Sumber Arus
Tidak Bebas/ Dependent Current Source
Mempunyai sifat
khusus yaitu harga arus bergantung pada harga tegangan
atau arus
lainnya.
Simbol :
Elemen Pasif
1. Resistor (R)
Sering juga
disebut dengan tahanan, hambatan, penghantar, atau resistansi
dimana resistor
mempunyai fungsi sebagai penghambat arus, pembagi arus , dan
pembagi
tegangan.
Nilai resistor
tergantung dari hambatan jenis bahan resistor itu sendiri
(tergantung dari
bahan pembuatnya), panjang dari resistor itu sendiri dan luas
penampang dari
resistor itu sendiri.
Secara
matematis :
Jika suatu
resistor dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung dari resistor
tersebut akan
menimbulkan beda potensial atau tegangan. Hukum yang didapat
dari percobaan
ini adalah: Hukum Ohm.
Mengenai
pembahasan dari Hukum Ohm akan dibahas pada bab selanjutnya.
VR =
IR
2. Kapasitor (C)
Sering juga
disebut dengan kondensator atau kapasitansi. Mempunyai fungsi
untuk membatasi
arus DC yang mengalir pada kapasitor tersebut, dan dapat
menyimpan energi
dalam bentuk medan listrik.
Nilai suatu
kapasitor tergantung dari nilai permitivitas bahan pembuat kapasitor,
luas penampang
dari kapsitor tersebut dan jarak antara dua keping penyusun dari
kapasitor
tersebut.
Secara
matematis :
C = ε
A =
luas penampang bahan
d = jarak dua keping
Satuan
dari kapasitor : Farad (F)
Jika sebuah
kapasitor dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung
kapaistor
tersebut akan muncul beda potensial atau tegangan, dimana secara
matematis
dinyatakan :
Jika kapasitor dipasang tegangan konstan/DC, maka arus sama dengan nol.
Sehingga
kapasitor bertindak sebagai rangkaian terbuka/ open circuit untuk
tegangan DC.
3. Induktor/
Induktansi/ Lilitan/ Kumparan (L)
Seringkali
disebut sebagai induktansi, lilitan, kumparan, atau belitan. Pada
induktor
mempunyai sifat dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
magnet.
Satuan
dari induktor : Henry (H)
Arus yang
mengalir pada induktor akan menghasilkan fluksi magnetik (φ ) yang
membentuk loop
yang melingkupi kumparan. Jika ada N lilitan, maka total
Hal-Hal Yang
Perlu Diperhatikan :
1. Tegangan
antara 2 titik, a dan b digambarkan dengan satu anak panah seperti
Vab menunjukkan
besar potensial relatif titik a terhadap titik b.
2. Tegangan yang
dipakai pada buku ini adalah tegangan drop/ jatuh dimana akan
bernilai
positif, bila kita berjalan dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Contoh
:
Voltage drop :
Vac = Vab + Vbc = IR – V
3. Setiap arus
yang melewati komponen pasif maka terminal dari komponen
tersebut
pertamakali dialiri arus akan menjadi potensial lebih tinggi
dibandingkan
potensial terminal lainnya.
4. Bedakan
antara sumber tegangan dan pengukur tegangan/ Voltmeter.
Sumber tegangan
(Rd = 0)
Voltmeter
(Rd = ∞ )
Voltmeter
dipasang paralel pada komponen yang akan diukur supaya tidak ada
arus
yang melalui Voltmeter.
5. Bedakan
antara sumber arus dan pengukur arus/ Amperemeter
Sumber arus (Rd =
∞ )
Amperemeter (Rd =
0)
Amperemeter
dipasang seri pada komponen yang akan diukur supaya tegangan
pada
Amperemeter samadengan nol.
Perlu diingat
bahwa rangkaian paralel adalah pembagi arus dan rangkaian seri
adalah pembagi
tegangan. Pembahasan rangkain seri dan paralel akan dibahas
pada bab
selanjutnya.
6. Rangkaian
Hubung Singkat (Short Circuit)
Sifat : Vab selalu
samadengan 0, tidak tergantung pada arus I yang mengalir
padanya.
Vab = 0
Rd
= 0
7. Rangkaian
Terbuka (Open Circuit)
Sifat : arus
selalu samadengan 0, tidak tergantung pada tegangan a-b.
I = 0
Rd
= ∞
Tidak ada komentar:
Posting Komentar